Seputar Opini
Hello sahabat pembaca !!!
Bertemu kembali di situs web "my-budi.eu.org", semoga kabar kita hari ini selalu sehat-sehat saja dengan harapan semoga selalu dalam perlindungan serta diberikan kemudahan segala urusan dari Tuhan yang Maha Esa, Amin.

Artikel ini bersifat umum dengan tema memberikan gagasan atau ide dalam bentuk opini, dengan harapan dapat menyampaikan aspirasi kaum awam ke media publik, khususnya media online pada umumnya.
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya sedikit kita mengenal apa itu "Opini" dan mengapa mesti ada dan apa dampaknya bagi mereka yang mendengar dan membaca, bahkan seberapa jauh dampak dari sebuah pandangan dari sudut pandang opini.
Opini berasal dari bahasa latin, yaitu "Opinari" memprediksi atau menduga bahkan mengandung harapan, ada juga yang beranggapan sebuah pemikiran atau keyakinan tentang sesuatu, jadi bila disederhanakan artinya sebuah pendapat, ide atau pikiran untuk menerangkan suatu kejadian atau keadaan dan memiliki sifat yang tidak objektif, artinya tidak dapat dibuktikan benar atau salah karena sifatnya pemikiran yang dirasakan oleh seseorang, bukanlah informasi yang benar tetapi berupa bias atau prasangka.
Beberapa pendapat ahli yang populer mengenai opini adalah :
> Emory Bogardus
> George L. Bird
> Frederick E. Merwin
> Leonardo W. Dood Dalam Soemirat
> Edward M
Suatu peristiwa atau kejadian mesti melewati sejumlah dimensi baru bisa dikatakan opini publik, peran waktu menjadi penentu dan sangat berpengaruh untuk berkambangnya suatu opini, cakupan kejadian tersebut biasanya berkembang dari individu hingga kelompok publik, dan semakin besar informasi yang dibicarakan juga menjadi faktor utama bertahan lamanya suatu opini di publik informasi.
Seperti kita ketahui di era lalu, sebelum berkembangnya media sosial, dimana sumber informasi terbatas pada satu atau pun dua sumber media informasi, seperti media surat kabar dan televisi, bisa dikatakan opini publik berjalan hanya sesaat saja, adapun bertahan dikalangan tertentu saja, dan bisa dikatakan opini
Dampak dari teknologi semakin hari semakin menarik perhatian atau Spektakuler, namun disisi lain juga berdampak negative artinya bukan tertuju pada kemajuan teknologi tersebut, melainkan kepada pengguna atau pemakainya, faktor utama salah satunya bagi mereka pendatang baru, seperti contoh penggunaan smartphone android, bagi pengguna yang lama mungkin mengerti dan faham adab bersosial media.
1. Hoax
Menyebarkan berita bohong atau berita yang tidak ada sumber yang jelas, dapat disederhanakan artinya informasi yang belum atau tidak diketahui fakta sebenarnya, dan di beritakan seolah-olah benar adanya, padahal itu hanya berupa keisengan individu untuk membentuk opini yang sifatnya negatif.
2. Fake news
Informasi dalam bentuk artikel yang dibuat oleh seorang content creator yang tidak bersandarkan fakta yang ada, dengan harapan memberikan efek sensasional melalui media sosial.
Bagaimana sebuah Algoritma menggambarkan apa saja yang di temukan di intenet, melihat dari cara pandang pribadi dan beranggap sesuatu yang dilihat dibangun berdasarkan kesamaan semata.
4. Echo chamber
Sebuah keyakinan yang sengaja disebarluaskan dan berulang-ulang dalam sebuah sistem tertutup.
5. Social boots
Istilah di bidang Teknologi komputer dengan pengertian melipat gandakan penyebaran.
Jadi ke lima point diatas sangat perlu di perhatikan terutama bagi mereka pungguna baru Smartphone berbasiskan Android, disini bukan teknologi Smartphone yang salah namun penggunanya belum siap, bisa jadi pengguna baru dan pendatang baru di sosial media.
Media pers dan media sosial bukan hanya menyampaikan berita saja namun lebih jauh lagi menjadi aktor dan pemain dalam sebuah gagasan dalam bentuk opini yang positif, seperti yang diketahui pungsi media pers dan media sosial secara umum dapat memberitakan informasi yang mengedukasi, meluruskan segala aspek.
Seperti pemberitaan seputar Pandemi Covid-19, point yang paling penting adalah mengedukasi sesuai standar peliputan Covid-19, informasi yang didapatkan harus akurat, di verifikasi serta dikonfirmasi dan dibungkus dalam bingkai kode etik Jurnalistik, agar berita yang disajikan tidak keluar dari ketentuan.
Di sisi lain, opini publik dapat diarahkan melalui strategi yang matang, berdasarkan ilmu Publik relations diantaranya :
- Mengabdi kepada kepentingan umum
- Melalui komunikasi terarah
- Memperhatikan moral, tingkah laku yang baik,
Pembentukan publik opini merupakan dasar awal dari sebuah pikiran dimana tema publik relations di dapat dari konseptor atau pencetus ide, sedangkan pelaku pemberitaan gagasan dilakukan oleh komunikator atau penyampai pesan.
Melalui kabar-opini, mencoba mendengarkan suara opini dari kaum awam maupun secara pribadi, dengan tidak mengurangi ketentuan adab dalam bersosial media terutama dalam pemberitaan.
"Fake news"
(Informasi dalam bentuk artikel yang dibuat oleh seorang content creator yang tidak bersandarkan fakta yang ada, dengan harapan memberikan efek sensasional melalui media sosial).
Harapan penulis semoga dapat memberikan ide serta gagasan dari peristiwa yang sedang terjadi, yang sifatnya membangun bukan berdasarkan pandangan pribadi saja serta tidak dibungkus oleh kepentingan yang lain.
Jika website kabar-opini ini ada kekeliruan atau berlebihan, dapat menyampaikan masukan pada kolom komentar atau langsung melalui kontak informasi.
< Demikian >
Bertemu kembali di situs web "my-budi.eu.org", semoga kabar kita hari ini selalu sehat-sehat saja dengan harapan semoga selalu dalam perlindungan serta diberikan kemudahan segala urusan dari Tuhan yang Maha Esa, Amin.

Artikel ini bersifat umum dengan tema memberikan gagasan atau ide dalam bentuk opini, dengan harapan dapat menyampaikan aspirasi kaum awam ke media publik, khususnya media online pada umumnya.
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya sedikit kita mengenal apa itu "Opini" dan mengapa mesti ada dan apa dampaknya bagi mereka yang mendengar dan membaca, bahkan seberapa jauh dampak dari sebuah pandangan dari sudut pandang opini.
Opini berasal dari bahasa latin, yaitu "Opinari" memprediksi atau menduga bahkan mengandung harapan, ada juga yang beranggapan sebuah pemikiran atau keyakinan tentang sesuatu, jadi bila disederhanakan artinya sebuah pendapat, ide atau pikiran untuk menerangkan suatu kejadian atau keadaan dan memiliki sifat yang tidak objektif, artinya tidak dapat dibuktikan benar atau salah karena sifatnya pemikiran yang dirasakan oleh seseorang, bukanlah informasi yang benar tetapi berupa bias atau prasangka.
Beberapa pendapat ahli yang populer mengenai opini adalah :
> Emory Bogardus
> George L. Bird
> Frederick E. Merwin
> Leonardo W. Dood Dalam Soemirat
> Edward M
Suatu peristiwa atau kejadian mesti melewati sejumlah dimensi baru bisa dikatakan opini publik, peran waktu menjadi penentu dan sangat berpengaruh untuk berkambangnya suatu opini, cakupan kejadian tersebut biasanya berkembang dari individu hingga kelompok publik, dan semakin besar informasi yang dibicarakan juga menjadi faktor utama bertahan lamanya suatu opini di publik informasi.
Seperti kita ketahui di era lalu, sebelum berkembangnya media sosial, dimana sumber informasi terbatas pada satu atau pun dua sumber media informasi, seperti media surat kabar dan televisi, bisa dikatakan opini publik berjalan hanya sesaat saja, adapun bertahan dikalangan tertentu saja, dan bisa dikatakan opini
Media Televisi era dulu, sumber gambar idntimes.com
Teknologi informasi yang ada sekarang patut kita syukuri, peranya sangat membantu baik itu secara umum maupun secara pribadi, apalagi di situasi Covid-19 ini rata-rata semua pekerjaan dialihkan dengan metode Work from home "WFH" jadi dampak positifnya mau tidak mau kita dipaksa untuk melek dengan teknologi, seperti memahami yang namanya aplikasi berbasiskan online, aplikasi meeting Zoom, aplikasi Webex dan lain sebagainya.Dokumen gambar unsplash.com
Pengaruh teknologi informasi seperti digital marketing juga penyumbang terbaik bagi perusahaan maupun pemerintah di era Pandemi sekarang ini, bahkan tidak jarang para individu yang memahami aplikasi teknologi berbasiskan digital marketing, juga mendapatkan keuntungan salah satunya para You Tober maupun Content creator.Dampak dari teknologi semakin hari semakin menarik perhatian atau Spektakuler, namun disisi lain juga berdampak negative artinya bukan tertuju pada kemajuan teknologi tersebut, melainkan kepada pengguna atau pemakainya, faktor utama salah satunya bagi mereka pendatang baru, seperti contoh penggunaan smartphone android, bagi pengguna yang lama mungkin mengerti dan faham adab bersosial media.
Dokumen gambar unsplash.
Adapun yang dapat di sampaikan dampak negative dalam bersosial media atau medsos adalah sebagai berikut :1. Hoax
Menyebarkan berita bohong atau berita yang tidak ada sumber yang jelas, dapat disederhanakan artinya informasi yang belum atau tidak diketahui fakta sebenarnya, dan di beritakan seolah-olah benar adanya, padahal itu hanya berupa keisengan individu untuk membentuk opini yang sifatnya negatif.
Informasi dalam bentuk artikel yang dibuat oleh seorang content creator yang tidak bersandarkan fakta yang ada, dengan harapan memberikan efek sensasional melalui media sosial.
Dokumen gambar unsplash.com
3. Filter bubbesBagaimana sebuah Algoritma menggambarkan apa saja yang di temukan di intenet, melihat dari cara pandang pribadi dan beranggap sesuatu yang dilihat dibangun berdasarkan kesamaan semata.
4. Echo chamber
Sebuah keyakinan yang sengaja disebarluaskan dan berulang-ulang dalam sebuah sistem tertutup.
5. Social boots
Istilah di bidang Teknologi komputer dengan pengertian melipat gandakan penyebaran.
Jadi ke lima point diatas sangat perlu di perhatikan terutama bagi mereka pungguna baru Smartphone berbasiskan Android, disini bukan teknologi Smartphone yang salah namun penggunanya belum siap, bisa jadi pengguna baru dan pendatang baru di sosial media.
Media pers dan media sosial bukan hanya menyampaikan berita saja namun lebih jauh lagi menjadi aktor dan pemain dalam sebuah gagasan dalam bentuk opini yang positif, seperti yang diketahui pungsi media pers dan media sosial secara umum dapat memberitakan informasi yang mengedukasi, meluruskan segala aspek.
Seperti pemberitaan seputar Pandemi Covid-19, point yang paling penting adalah mengedukasi sesuai standar peliputan Covid-19, informasi yang didapatkan harus akurat, di verifikasi serta dikonfirmasi dan dibungkus dalam bingkai kode etik Jurnalistik, agar berita yang disajikan tidak keluar dari ketentuan.
Di sisi lain, opini publik dapat diarahkan melalui strategi yang matang, berdasarkan ilmu Publik relations diantaranya :
- Mengabdi kepada kepentingan umum
- Melalui komunikasi terarah
- Memperhatikan moral, tingkah laku yang baik,
Pembentukan publik opini merupakan dasar awal dari sebuah pikiran dimana tema publik relations di dapat dari konseptor atau pencetus ide, sedangkan pelaku pemberitaan gagasan dilakukan oleh komunikator atau penyampai pesan.
Melalui kabar-opini, mencoba mendengarkan suara opini dari kaum awam maupun secara pribadi, dengan tidak mengurangi ketentuan adab dalam bersosial media terutama dalam pemberitaan.
"Fake news"
(Informasi dalam bentuk artikel yang dibuat oleh seorang content creator yang tidak bersandarkan fakta yang ada, dengan harapan memberikan efek sensasional melalui media sosial).
Harapan penulis semoga dapat memberikan ide serta gagasan dari peristiwa yang sedang terjadi, yang sifatnya membangun bukan berdasarkan pandangan pribadi saja serta tidak dibungkus oleh kepentingan yang lain.
Jika website kabar-opini ini ada kekeliruan atau berlebihan, dapat menyampaikan masukan pada kolom komentar atau langsung melalui kontak informasi.
< Demikian >
0 Response to "Seputar Opini"
Post a Comment