Tugu Khatulistiwa
![]() |
Sungai kapuas juga merupakan salah satu bentuk keunikan yang ada di Pontianak, sungai Kapuas bisa dikatakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia, dengan panjang mencapai 1.143 km.
![]() |
Sungai Kapuas Pontianak, sumber gambar dari umkmkalbar.id |
Nama sungai Kapuas diambil dari nama "Kapuas Hulu" dimana air yang mengalir dari Hulu Kapuas dan bermuara sampailah ke sungai Kapuas yang berada di Pontianak, banyak sekali terdapat hewan air, baik itu jenis ikan langkah maupun ikan yang biasa di konsumsi oleh warga Pontianak, tercatat dari 700 jenis ikan yang ada, 12 jenis ikan langkah dan 40 jenis ikan yang bisa dikatakan terancam populasinya. .
Sudah tidak bisa di elakan lagi, penyumbang limbah atau pencemaran yang terjadi di sebabkan kelalaian SDM dalam pengelolaan, baik itu dalam skala usaha kecil maupun usaha besar, seperti aktivitas penambang liar emas dan perak di bagian tengah sungai kapuas, di tambah lagi limbah kimia baik itu dari kelalaian warga setempat maupun pencemaran limbah yang sumbernya dari yang lain.
Seperti yang diketahui bahwa sungai Kapuas bisa dikatakan menjadi sumber atau urat nadinya bagi pencari nafkah sebagai nelayang, baik itu sebagai nelayan tradisional maupun secara medern, mungkin dampaknya bagi yang bukan profesinya sebagi nelayan tidak begitu terasa, tapi buat mereka sangat prihatin sekali ditambah lagi di situasi sekarang ini sedang terjadinya covid-19.
Tampak sungai Kapuas melalui Waterpron City.
![]() |
Waterfron City Pontianak, sumber gambar dari pontianak.tribunnews |
Harapan penulis konten yang awam ini, alangkah baiknya dimulai dari lingkungan kecil, seperti keluarga kita sendiri, untuk peduli terhadap limbah-limbah yang ada di rumah tidak di buang di sungai kapuas, dan ajarkan kepada anak-anak kita sedini mungkin menjelaskan dampak-dampak jika sungai tersebut tercemar oleh limbah serta apa dampaknya 5 atau 10 tahun yang akan datang.
Selain Sungai Kapuas yang menjadi catatan sejarah, di Pontianak juga kita mengenal dengan adanya Tugu Khatulistiwa, dan berdasarkan catatan bahwa Tugu Khatulistiwa merupakan keunikan dan menjadi tempat penelitian atau tempat tujuan bagi tamu, baik itu dari lokal maupun turis asing, dan sudah sepatutnya dengan artikel ini, penulis juga mempromosikan kepada pembaca diluar sana, baik itu lokal maupun asing tentang sekilas catatan Historical Tugu Khatuliatiwa.
![]() |
Foto lama Tugu Khatulistiwa, sumber gambar dari wikipedia |
Tahun 1941 dari (V.en. W oleh Opzichter Wiese, dikutip dari Bijdragen tot de Geographie dari Chef Van den t Vanopographischen dienst in Nederlandsch-Indie, Den 31 sten Maart 1028, telah datang di Pontianak satu expedisi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda, untuk menentukan titik atau tonggak garis Equator di kota Pontianak dengan kontruksi sebagai berikut :
> Tahun 1928, merupakan penetapan awal tiang atau tonggak dengan anak panah
> Tahun 1930, merupakan kelanjutan penyempurnaan tonggak dengan anak panah
> Tahun 1938, merupakan penyempurnaan oleh Opzzicter atau Architech Silaban.
>Tahun 1990, merupakan kelanjutan renovasi dengan pembuatan sebuah kubah.
Tujuan renovasi dibuatnya kubah yaitu untuk melindungi tugu asli, selai itu juga dibangun tugu duplikat dengan ukuran kurng lebih lima kali besar dari tugu yang asli, dan tercatat waktu peresmian pembuatan tugu duplikasi pada tanggal 21 September 1991.
Kontruksi dari bangunan tugu saat itu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian, berdiameter kurang lebih 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian muka sebanyak dua buah dengan ketinggian 3,05 meter, serta dibagian sisi tonggak belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah, setinggi 4,40 meter.
Tugu Khatulistiwa memiliki peristiwa sejarah, dimana akan terjadi dua kali dalam satu tahun, tergantung saat itu iklim dan cuaca apakah sangat mendukung untuk melihat peristiwa tersebut, peristiwa itu biasa dikenal dengan "titik kulminasi matahari" yaitu fenomena alam dimana posisi matahari tepat berada diatas kepala, sehingga tidak terjadi penampakan bayangan dari kita serta benda-benda yang lain disekitar Tugu Khatulistiwa.
![]() |
Tugu Khatulistiwa, sumber gambar dari tribun pontianak |
Titik kulminasi terjadi sekitar pada bulan Maret dan September setiap tahunya, peristiwa ini merupakan catatan Hestorical kedua dari sungai Kapuas, bahkan ini dijadikan berbagai macam Event akbar yang dihadiri oleh wisata lokal maupun turis asing, sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada pemerintah kota Pontianak yang terus mengupayakan Event titik kulminasi di Tugu khatulistiwa ini semakin tahun semakin menarik perhatian.
Selanjutnya yang menjadi catatan sejarah yaitu Keraton Kadariah atau Qadariah, yaitu tempat atau istana kesultanan Pontianak, dibangun pada tahun 1771 hingga 1778 Masehi, dimana saat itu yang menduduki kesultanan adalah Sayyid Sayrif Abdurrahman Al-Qadrie.
Bicara tentang Keraton Pontianak dan diangkatnya kesultanan Sayyid Syarif Abdurrahman Al-Qadrie setelah tahun 1778 Masehi, panjang sekali kisahnya dan bisa dikatakan sangat menarik untuk diketahui, apalagi selaku putra daerah Kalimantan khususnya pontianak, mesti memahami sejarah tersebut, penulis artikel hanya memberikan point yang penting saja agar pembaca, terutama turis asing maupun lokal mendapatkan sepintas edukasi catatan sejarah, mengenai Kalimantan Barat khusunya Pontianak.
![]() |
Keraton Kadariah Pontianak, sumber gambar dari suara.com |
Pada Aula juga terdapat cermin antik dari Prancis, yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama "kaca seribu", juga terdapat beberapa peninggalan benda-benda kuno seperti, benda pusaka dan artefak, barang pecah belah, foto keluarga silsilah kesultanan serta beberapa arca-arca unik, juga terlihat beberapa ruangan pribadi milik keluarga kesultanan, dimana semuanya hampir rata-rata bernuansakan warna kuning, pemandangan tersebut dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat lokal maupun turis asing.
![]() |
Keraton Kadariah Pontianak, sumber gambar dari Wikipedia |
1. Mendukung serta mentaati aturan dari pemerintah
Mendukung program pemerintah baik itu secara umum maupun secara khusus, terutama dalam memajukan kota pontianak yang kita banggakan.
2. Memberikan Ide dan gagasan, baik itu opini dan aspirasi
Ikut menyuarakan baik itu dalam bentuk gagasan maupun ide secara bijak dan beradab, dan tidak bernuansakan atau mengandung unsur kepentingan tertentu.
3. Peduli dan kritis terhadap pelestarian lingkungan
Peduli terhadap pelestarian lingkungan artinya ada upaya untuk melindungi terhadap tekanan perubahan serta dampak negative dari suatu kegiatan, baik di lingkungan sosial sesama manusia maupun kelestarian hewan dan tumbuh-tumbuhan.
4. Mempersiapkan diri dengan Prestasi yang positif
Mempersiapkan diri dengan belajar yang baik, serta berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. artinya belajar dengan serius berdasarkan usaha kerasnya serta berprestasi di bidang ekstrakurikuler dan lain sebagainya.
Karena mereka-mereka inilah, khususnya kaum Milenial yang kelak akan menggantikan dan meneruskan pembangunan nantinya, maju atau mundurnya sebuah negara, termasuk indonesia, khususnya Kalimantan Barat tergantung persiapan generasi muda yang ada sekarang ini.
"Keputusan yang diambil sekarang ini, dapat menetukan di kemudian hari"
Pesan buat kaum Milenial, jangan berlama-lama dengan aktivitas yang banyak menyita waktu yang kurang bermanfaat, cari komunitas yang dapat memberikan motivasi yang positif, dan terakhir hargai kedua orang tua yang sudah membesarkan dan memberikan pendidikan hingga sebatas kemampuan kedua otang tua.
Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan jangan terlena, berikan rasa bangga kepada bangsa ini, terutama kepada kedua orang tua, selagi mereka masih bersama kita, bangsa ini menanti para kaum muda dimasa yang akan datang.
Demikian cerita seputar Tugu Khatulistiwa yang berada di Kalimantan Barat khususnya Pontianak ini, adapun referensi terkait dari artikel diatas sesuai apa adanya, sesuai yang diketahui oleh penulis konten serta melalui beberapa daftar pusaka online.
Sampai disini dulu artikel seputar Tugu Khatulistiwa, semoga pembaca mendapatkan edukasi yang positf , jika artikel ini ada yang berlebihan atau terjadi kekeliruan, dapat memberikan masukan atau saran pada kontak admin, hubungi contact us.
< Demikian >
0 Response to "Tugu Khatulistiwa"
Post a Comment