Dampak Covid-19



Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia sendiri bisa di katakan ujian yang sangat memprihatinkan, bahkan tidak tanggung-tanggung dampaknya ke segala lini, baik itu sosial, agama, budaya, politik, dan singkat cerita kegiatan-kegiatan yang sudah di agendakan tertunda, bahkan yang lebih kritis dampaknya bagi sumber mata pencarian nafkah pada sebuah rumah tangga.

Cerita dan kisah seputar covid-19 ini banyak bermunculan di lingkungan masyarakat terutama di dunia internet, mereka melihat dengan cara dan sudut pandang mereka masing-masing, ada yang berbentuk fakta dan sebagian bersifat Hoax, dimana ujung-ujungnya pemberitaan tersebut menambah resah bagi kita yang mendengar dan membaca berita.

Setahun lebih badai covid-19 melanda bangsa ini, berbagai macam bentuk usaha pemerintah pusat dan daerah memberikan bantuan serta cara mengurangi penyebaran covid-19, dari mulai bantuan pendanaan hingga mengeluarkan aturan-aturan yang sifatnya positif, itupun terkadang di pahami oleh sebagian orang dengan pemahaman diskriminasi.

Mereka beropini bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah, yaitu sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu, dimana perbedaan tersebut biasanya mengarah kepada agama, etnis, suku dan lain sebagainya, terutama bagi mereka yang kehilangan pendapatan pekerjaan akibat pemutusan hubungan pekerjaan di tempat mereka bekerja.

Ini merupakan dilema bagi bangsa ini, dan penulis berharap bagi pihak aparat kepolisian maupun pemerintah sebagai stakeholder pemangku kepentingan dapat bersabar dalam menjalankan serta menetapkan kebijakan terkait penyebaran covid-19, begitu juga bangsa ini khususnya masyarakat, mesti juga bersabar dan menahan diri serta mentaati aturan yang ada, karena peristiwa ini sifatnya bukan lokal namun semua dunia terkena imbasnya.

Wajar kalau kita merasa bersedih hati dan khawatir, apalagi permasalahan pendidikan di mana anak putra-putri bangsa mengalami problem dengan pendidikanya, begitu juga dengan sistem perkuliahan juga mengalami dampaknya, mereka semua mengandalkan pembelajaran via daring atau belajar dangan jarak jauh yang berbasiskan online, bukankah ini persoalan yang sangat besar ?

Para kaum muda inilah nantinya menjadi pengganti para pemimpin yang ada sekarang ini, maju mundurnya suatu bangsa akan terletak pada pencapaian prestasi belajar mereka, dan terlepas itu semua sudah sepatutnya sebagai warga yang baik kita berharap dan berdoa semoga pandemi covid-19 ini cepat berakhir, dan berdoa agar anak-anak bangsa dapat memanfaatkan semaksimal mungkin untuk belajar walaupun melalui secara daring serta keterbatasan yang ada, dengan harapan menjadi generasi pengganti yang amanah nantinya, Amin.

UNICEF, sumber gambar dari unicef Indonesia

Program peduli terhadap anak bangsa sangat dibutuhkan, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan, baik itu mengenai buku belajar, keterbatasan koneksi internet terutama anak-anak yang bertempat tinggal di pedesaan, melalui program Unicef Indonesia dengan moto selamatkan mimpi anak Indonesia, patut kita berikan apresiasi, dan ini bisa menjadi ladang amal jariah buat kita, Amin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sumber gambar dari liputan6.com

Seiring berjalanya penanganan covid-19 ini, ada yang mesti kita khawatirkan yaitu kita dihadapkan kondisi Iklim yang akhir-akhir ini mesti di waspadai, bisa jadi ini semua peringatan serta renungan bagi manusia untuk berbenah diri untuk mendekatkan diri kepada "Pemilik Alam ini".

Pembahasan masalah iklim ada kaitanya dengan artikel sebelumnya, yaitu seputar sudut pandang, di mana ada keterkaitanya dengan infrastruktur pembangunan, khususnya pekerjaan pembarauan atau turap beton, drainase khususnya infrasturktur pengelolaan bencana alam.

Dampak covid-19 jika di ceritakan sangat kompleks dan panjang sekali, bahkan silaturahmi sesama sahabat dan keluarga menjadi cerita yang menakutkan, yang sakit dan yang meninggal akibat covid-19 sangat terkucilkan, artinya diberlakukan khusus untuk di tempatkan pada tempat yang benar-benar tertutup, secara ilmu kemedisan bisa dimaklumi di takuti virusnya menyebar kepada orang yang sehat.

Sudah sepatutnya kita menghargai dan mengikuti aturan tersebut, mengingat ilmu kemedisan sudah melalui berbagai macam penelitian, baik itu ahli riset dunia maupun lokal, dan tidak bisa di bantah sedikitpun oleh kita, walaupun sebagian masyarakat memahami mengunjungi orang sakit besar pahalanya dan terkait seputar meninggal ada hukum fardhu Qifayah yang mengaturnya, khusus umat muslim.


Namun Islam tidaklah kaku dalam melihat sesuatu yang terjadi, dan ilmu medis tidak berseberangan dengan syariat islam, seperti pekerjaan wajib sholat merupakan sifat yang fardhu namun adakalanya diberikan keringanan dapat dikerjakan tidak tepat waktu atau dapat dikerjakan sendiri dengan tidak berjemaah di masjid.

Kenapa seperti itu, karena memiliki sesuatu halangan atau sebab yang lainya, namun tetap dikerjakan tidak boleh tidak, karena sudah terkena hukum wajib dalam aturan syariat islam, bukankah islam itu indah dan flkesibel, pengetahuan ini di dapat dari hukum Fiqih dan hadits dalam syariat islam, artinya memiliki dasar yang kuat.

Lalu bagaimana dengan pembahasan seperti diatas, jawabanya tergantung cara seseorang menyikapi, penulis hanya memandang dari sudut pandang secara umum artinya, karena ada dasarnya bahwa ilmu medis itu turunya bukan karena di buat-buat atau dikarang, mereka melalui riset dan penelitian, dimana semua itu ada kaitanya dengan ilmu, jadi sandaranya sangatlah kuat dan tidak bisa di bantah oleh yang bukan ahlinya.

PPKM Kota Pontianak, sumber gambar dari Pontianak Tribun

Pemerintah memberikan aturan juga bukan tidak di dasari suatu sebab, mereka semuanya mendatangkan ahli yang mengetahui di bidangnya masing-masing, jadi dapat di simpulkan mengikuti aturan dan kebijakan pemerintah merupakan pekerjaan yang wajib, karena kuat sandaranya, yang menjadi persoalan isu atau hoax belakangan ini, karena mereka memandang melalui cara pandangnya pribadi, di tambah keterbatasan dalam mencari rezeki, dan pemutusan hubungan pekerjaan.

Aturan seperti PPKM yang di buat juga sementara, tergantung seberapa banyak daerah tertentu yang mengalami lonjakan atau menurun dari paparan virus covid-19, selaku warga yang bijak ada baiknya kita menahan diri dan bersabar sementara waktu, dan hargai dedikasi dan ikhtiar pemerintah dalam mengurangi dampak penyebaran virus covid-19, seperti yang di lakukan oleh Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, semoga menjadi catatan amal ibadah buat bapak Walikota, salam Bravo.


Kritikan dan tanggapan miring tentang PPKM ini memang tidak bisa dielakan lagi, dan sewajarnya di dalam suatu kegiatan, dengan harapan pihak pemerintah dan aparat terkait dapat bersabar menindak lanjuti, mereka berorasi juga suatu hal yang wajar mengingat fakta yang ada, terutama dalam hal mencukupi kebutuhan hidup.

Harapan kita bersama semoga berjalanya waktu wabah ini cepat berakhir, begitu juga dalam memberikan informasi kepada publik, jangan juga bersifat berlebihan, seperti kalimat "Tidak Pakai Masker Bisa Mati" kesanya seperti bersifat Otoriter, padahal mati itu bukan saja karena satu faktor dan itu hak Prerogratif Tuhan, alangkah lebih baik dengan mengganti kalimat yang bijak.

Bersyukur Alhamdulilah beberapa waktu yang lalu kita mendengar kabar tentang penurunan paparan covid 19 di indonesia khusunya di kalbar terutama di pontianak, dan sudah dipastikan PPKM akan di longgarkan atau bisa di cabut guna mengembalikan roda ekonomi di Pontianak, sekali lagi Bravo buat pemerintah pusat Bapak Presiden Jokowi khususnya Kalimantan Barat, terutama bapak Gubernur Sutar Midji dan Wakil Gubernur Edi Rusdi Kamtono, sumber berita kompas.com

Semoga Kalimantan Barat khususnya Pontianak terbebas dari covid-19, dan menjadi kota yang bersinar serta menjadi tempat wisata yang indah.


< Demikian >




Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Dampak Covid-19"

Post a Comment

Iklan PopAds

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel